Makanan Khas Jepang

1) Sushi

Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak.Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

Ada beberapa jenis sushi :

Sushi pada umumnya digolongkan berdasarkan bentuk nasi, antara lain nigirizushi, oshizushi, chirashizushi, inarizushi, dan narezushi.

1.      Nigirizushi

Adalah makanan laut segar (pada umumnya mentah) diletakkan di atas nasi yang dibentuk dengan menaruh nasi di telapak tangan yang satu dan membentuknya dengan jari-jari tangan yang lain. Nori (rumput laut) sering dipakai untuk mengikat neta agar tidak terlepas dari nasi. Lauk yang diletakkan di atas sushi juga bisa dalam keadaan matang seperti tamagoyaki atau belut unagi dan belut anago yang sudah dipanggang.

2.      Makizushi

Sushi berupa gulungan nasi berisi potongan mentimun, tamagoyaki dan neta lain yang yang dibungkus lembaran nori. Nasi digulung dengan bantuan sudare (anyaman bambu bentuk persegi panjang).

3.      Chirashizushi

Nasi sushi dimakan bersama neta berupa makanan laut dan sayur-sayuran yang dipotong kecil-kecil. Nasi sushi tidak dibentuk melainkan diisikan ke dalam wadah dari kayu, piring atau mangkuk. Chirashizushi merupakan salah satu masakan rumah yang populer di Jepang untuk memperingati hari-hari istimewa seperti ulang tahun anak-anak dan perayaan Hina Matsuri (perayaan untuk anak-anak perempuan).

4.      Oshizushi

Nasi disusun bersama neta yang dipres untuk sementara waktu dengan maksud memadatkan nasi agar sushi yang dihasilkan berbentuk persegi panjang yang lalu dipotong-potong agar mudah dinikmati. Oshizushi ada juga yang dibungkus daun bambu lalu dipres untuk sementara waktu

5.      Narezushi

Sushi zaman kuno adalah ikan yang dilumuri garam dan nasi, lalu dibiarkan hingga terfermentasi. Funazushi dari Prefektur Shiga dan hatahatazushi dari Prefektur Akita adalah dua contoh sushi asal zaman kuno. Ada pula narezushi yang ditambah ragi untuk membantu proses fermentasi, contohnya kaburazushi dari Prefektur Ishikawa dan Izushi dari Hokkaido.

6.      Inarizushi

Nasi sushi dibungkus aburage yang sebelumnya sudah dimasak bersama kecap asin dan gula. Inarizushi tidak berisi ikan atau lauk lain karena aburage sudah merupakan sumber protein. Inarizushi berasal dari kuil Toyokawa Inari di kota Toyokawa, Prefektur Aichi.

2) Sup Oden

Sup oden adalah semcam sup dengan isi lobak, kentang, sosis, telur, dan konyaku(semacam agar-agar terbuat dari Iles-iles). Sup Oden sangat berkhasiat untuk menghangatkan tubuh.

3. Tempura

Tempura adalah makanan Jepang berupa makanan laut, sayur-sayuran, atau tanaman liar yang dicelup ke dalam adonan berupa tepung terigu dan kuning telur yang diencerkan dengan air bersuhu dingin lalu digoreng dengan minyak goreng yang banyak hingga berwarna kuning muda.

4. Yakiniku

Yakiniku adalah istilah bahasa Jepang untuk daging yang dipanggang atau dibakar di atas api. Dalam arti luas, yakiniku juga mencakup berbagai masakan daging sapi, babi, atau jeroan yang dipanggang, seperti bistik, panggang daging domba (jingisukan), dan barbeque.

Daging dipanggang di atas api dari arang atau gas dengan memakai kisi-kisi dari besi atau di atas plat dari besi (teppan). Potongan daging berbentuk segi empat sering ditusuk dengan tusukan dari logam sebelum dipanggang. Sayur-sayuran seperti paprika, bawang bombay sering ikut dipanggang bersama daging. Di rumah makan yakiniku, sesudah dipanggang, daging yang berukuran agak besar sering perlu dipotong dengan gunting di hadapan pengunjung.

5. Ramen

Ini nih…makanan favoritnya Naruto. Ramen adalah  masakan mi kuah Jepang yang berasal dari Cina. Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba ,soba dari Cina atau shina soba karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering juga berarti mi.

6. Yakisoba

Adalah masakan mi goreng Jepang dengan bahan mi, kol, sayur-sayuran dan daging, ditambah bumbu saus uster atau saus yakisoba.

Bahan lain yang ditambahkan pada yakisoba misalnya bawang bombay, wortel, benishōga (acar jahe), tenkasu, udang kering, bubuk katsuobushi, aonori (bisa juga potongan nori) dan mayones sebagai penyedap. Merica dan garam hanya dipakai untuk membumbui daging sebelum digoreng.

7. Sashimi

Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja.

8. Takoyaki

Takoyaki nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongan gurita di dalamnya.

Kau, Aku dan Dia-Part 2

Hi….I’m back!! 😀 Gw akan lanjutin cerita ini. Masih inget kan sama cerita minggu lalu…Moga kalian menikmati cerita ini & ga bosan. Enjoy it… 😉

***

Bagian 2 : Two Boys, One Girl

Bab 1    : Sebuah Awal

September 2009

Tampak pemandangan di sebuah universitas negeri, semua mahasiswa baru memaati halaman. Terlihat seorang cowok sedang duduk di sebuah bangku panjang depan warung kecil. Rambutnya hitam dan agak awut-awutan, kacamata menghiasi matanya. Wajahnya sederhana tetapi sangat menarik dilihat. Penampilannya lumayan rapi dengan kaos berkerah dan sweter tanpa lengan berwarna biru gelap. Tas cangklongnya diletakkan disampingnya. Tangannya memegang soda sambil matanya tak lepas memperhatikan mahasiswa-mahasiswi yang lalu-lalang disampingnya. Diperhatikannya satu persatu, cowok itu mencari satu hal. Cewek cantik, dengan bodi menawan dan rambut tergerai. Cowok itu merasa beruntung bisa diterima di universitas itu. Ceweknya cantik-cantik, bo!! My God, gue beruntung banget…pikirnya. Ada satu cewek, sedang berjalan, penampilannya seksi dan ketika dia menoleh kearah cowok itu, cowok itu langsung berpikir, wuidih…cantiknya! Lalu cewek itu berpaling lagi, ada cowok dibelakangnya, lalu berjalan disampingnya. Cewek itu lalu melingkarkan lengannya untuk memeluk pinggang cowok itu. Sialan, pikir cowok yang masih melihatnya dari bangku warung.

“Bu, pesan nasi gorengnya satu, ditambah es teh” Cowok itu mendengar suara seseorang. Ia menoleh.

“Ya ampun, Bayu! Itu lo ternyata!” Cowok yang barusan memesan nasi goreng menoleh. Penampilan cowok itu keren. Memakai kaos, dengan kemeja kotak-kotak biru dan merah terbuka di luarnya. Wajahnya menarik, terutama setelah tersenyum melihat cowok yang menyapanya.

“Ardi! Oh God, gue enggak nyangka bisa ketemu lo! Gimana kabar lo, man?” Bayu tertawa,

“Ha ha, Alhamdulillah baik. Ya ampun, lo kuliah di universitas yang sama ma gue?”

“Yeah, omong-omong lo dah dapat kos? Kalo belum, masih ada tempat di kos gue, tapi…” Bayu mengernyit.

“Tapi apa?” Ardi meringis.

“Gue bosan lihat muka lo. Dua belas tahun kita sama-sama terus. Nyadar enggak lo?” Bayu terkekeh.

“Yah…berarti gue enggak boleh ngekos ma lo dong?” Ardi menepuk bahu Bayu.

“Boleh…boleh…Asal lo tidur di luar. Tenang, untuk urusan tikar, gue bakal sediain”

“Sialan lo” Ardi terbahak mendengar jawaban Bayu.

Ketika pesanan Bayu datang, Ardi terdiam sambil membiarkan Bayu sarapan dulu. Ardi menyelonjorkan kakinya yang terasa pegal. Ia lalu sibuk dengan HP-nya. Ia tak mendengar sebuah suara yang terburu-buru,

“Mati gue, gue telat ni, bisa tengsin. Aaargh” Cewek itu berjalan cepat dan terburu-buru sambil melihat layar HP-nya, ia tak sadar ada kaki Ardi di depannya. Yang terjadi kemudian adalah Ardi yang terpekik karena sepatunya (dan kakinya tentu) terinjak.

“Aargh, siapa sih yang nginjek sepatu gue?” Cewek itu terhenti jalannya. Wajahnya meringis. Ya ampun, bisiknya dalam hati. Udah telat, dapat musibah lagi gue. Cewek itu menghembuskan nafas lalu berbalik. Sambil meringis ia mendekati Ardi.

“Eh, aw, aduh, sori, gue enggak sengaja” Ardi menoleh. Ia mendapati cewek yang berpenampilan “wah”. Cewek itu memakai rok hitam bercorak kotak-kotak hitam dan merah di atas lutut. Lalu stoking dan sepatu kets. Ditambah laos hitam berkerah dan jaket kulit hitam yang pas di badan dan terbuka. Lalu rambut dikuncir ekor kuda dan memakai baret hitam dengan kotak-kotak merah yang semotif dan sewarna dengan roknya. Wajahnya putih dan halus dan lumayan menarik. Ekspresinya lucu karena ada senyum meringis disana. Ardi mengernyit, heran melihat cewek itu. Ekspresi Ardi rupanya ditanggapi lain oleh cewek itu.

“Aduh, aduh, gue kan udah minta maaf, jangan ngelihatin kayak gitu dong. Kayak gue makhluk aneh atau sejenisnya” Ardi mendadak tertawa. Cewek itu memandangnya heran. Ekspresinya yang lucu membuat Ardi tambah tertawa.

“Iiih…kok malah ketawa sih? Apanya yang lucu?” Cewek itu bertanya heran. Ardi menghentikan tawanya.

“Ekspresi lo itu, tahu. Coba deh lihat di kaca. Ha ha” Cewek itu mengerucutkan bibirnya, merasa tersinggung. Melihatnya, Ardi mulai tertawa lagi. Cewek itu membiarkan tawa Ardi. Ia bertanya,

“Lo anak sastra Inggris angkatan tahun ini? Mati nih gue, gue telat” Ardi menggeleng. Dia menunjuk Bayu,

“Temen gue tuh, yang sastra Inggris. Gue matematika” Cewek itu lalu bertanya pada Bayu.

“Eh, lo anak sastra Inggris ya? Kok lo masih disini? Bukannya udah telat?” Bayu menoleh, mulutnya penuh makanan.

“Iya, tapi masuknya jam delapan, tahu, ini masih jam setengah delapan” Cewek itu memekik.

“Iiieeekk, berarti gue salah dong, yah…udah buru-buru.” Cewek itu terduduk dengan lemas. Ardi memandangnya agak geli bercampur iba.

“Udah, lo duduk disini aja dulu ma kita. Sekalian kita kenalan, kita kan masih mahasiswa baru semua, lo sekelas ma Bayu.” Cewek itu mendesah.

“Ya udahlah. Omong-omong, kenalin, nama gue Karen.” Cewek itu mengulurkan tangan. Ardi menyambutnya.

“Ardi” Bayu sudah selesai makan dan bergabung dengan mereka. Karen mengulurkan tangan padanya juga.

“Bayu” Sahut Bayu singkat, tersenyum kecil. Karen lalu memesan minum, ia lalu terdiam.

“Omong-omong gue minta jadwal dong, jangan-jangan jadwal gue salah semua lagi” Bayu berkata,

“Gue kirim aja lewat sms.” Karen lalu memberi nomor HP-nya.

“Thanks, guys.” Sahut Karen lega

Setelah makan, Bayu lalu mengajak Karen ke kampus. Karen “ayo aja” daripada nanti dia juga nyasar kelasnya. Ardi melambaikan tangan pada mereka berdua. Bayu berteriak.

“Ntar lo ke kos gue ya! Gue kasih petunjuk lokasinya ntar!” Ardi balas berseru,

“Sipp!”

Hari pertama kuliah, Bayu belum dapat materi apa-apa. Dia hanya berkenalan dengan anak-anak yang lain dan tak lupa meminta no hp. Maka dia mengajak Karen ke kantin saja. Karen bersemangat.

“Ayo, gue tunjukin kedai es krim yang enak!” Bayu mengiyakan saja.

Tak disangka, mereka bertemu Ardi disana. Ardi yang sedang duduk menyantap es krim cokelat yang kelihatannya enak banget melihat mereka dan berseru,

“Eh, aer ledeng, kesini lo!” Bayu hanya nyengir mendengar seruan Ardi. Karen terlihat heran.

“Aer ledeng?” Bayu hanya terkekeh melihat raut muka heran Karen. Dia lalu

“Gara-gara nama gue. Bayu kan artinya air, neng, he he…”Karen yang “ngeh” lalu terkekeh juga. Ia berkomentar,

“Nah…gue kayaknya tahu nama panggilan lo deh,” Karen menatap Ardi sambil masih terkekeh. Ardi menyendok es krim beserta chocolate chip-nya dan berkomentar,

“Ih, sok tahu…Apa coba?” Ardi lalu memeletkan lidahnya. Karen menggaruk-garuk dahinya.

“Yang pasti ada gunung-nya deh…He he…” Ardi mengambil baret Karen lalu menjitak kepala cewek itu. Karen mengaduh,

“Itu mah gue enggak tanya, Ucil!” Karen protes.

“Iiih…kok Ucil!” Karen gantian menjitak kepala Ardi. Ardi gantian mengaduh.

“Sakiiit!! Habis lo emang kecil!!” Karen bagai disambar petir.

“Kecil!! Lha, daripada lo, ceking!” sekarang gantian Ardi yang bagai disambar petir.

“Weh, ceking? Yang penting gue cakep, iya kan?” Karen malah terbahak mendengarnya.

“Kata siapa lo cakep?” Ardi terseyum lebar kayak puas banget.

“Kata emak gue!!” Karen tambah terbahak mendengarnya. Dia tertawa keras dan lama. Ardi memandangnya. Agak tersinggung. Karen menatap Ardi sambil masih terbahak,

“Eh, maaf! Cakep, huahaaahaa…Kata emak, hu…huaha…haha!”

Ardi menjitak kepala Karen lagi. Karen kaget dan balas menjitak Ardi. Ardi gantian yang kaget dan kemudian membalas.

“Eh, man teman…” sahut Bayu lemah. Baik Ardi maupun Karen enggak “ngeh” kalau Bayu manggil mereka.

“Karen…eh, lo mau makan es krim apa?” Karen masih sibuk. Kali ini dia mencopot kacamata Ardi dan menyembunyikannya sehingga enggak dengar pertanyaan Bayu.

“Mau strawberry ice cream with pancake? Kayaknya enak…Biasanya cewek suka ya…” Bayu menunjuk daftar menu, masih berusaha bertanya. Bayu menengok pada Karen, dan menghela nafas lemah. Dia lalu menulis di kertas yang ada di meja lalu memanggil pelayan dan memberikan pesanannya.

Setelah capek bergulat, Karen dan Ardi duduk kembali di kursi. Ardi mengerang, pasalnya es krimnya sudah mencair semua. Dia memandang Karen agak sebal bercampur sepet. Karen bertanya pada Bayu.

“Eh, sampai lupa pesan es krim…Lo mau apa?” Bayu memandangnya kecut.

“Gue udah pesan…” Karen tersenyum lebar banget.

“Wah, thanks ya…emang gue lo pesenin apa?” sebelum Bayu menjawab, pesanan datang. Pelayan memyodorkan masing-masing pesanan.

Chocolate ice cream and syrup with pancake buat mas-nya…”lalu pelayannya flirting genit ke arah Bayu. Bayu meringis salah tingkah.

“Buat mbak-nya, es krim kopyor dan durian…” mbak pelayan lalu terkikik pada Karen.

Karen menoleh memandang es krimnya. Lalu memandang es krim Bayu, dan memandang es krimnya lagi. Dan terakhir memandang Bayu. Bayu salah tingkah untuk kedua kalinya sambil tangannya masih memegang garpu yang ada pancake-nya.

“Bayu@#$&aargghhh!!! Tukar!!!!” Karen mengulurkan tangan hendak mengambil es krim Bayu. Bayu sekuat tenaga mempertahankan piringnya. Karen menggeram-geram dan mencubit pipi Bayu sekuat tenaga juga. Bayu jerit-jerit enggak jelas, Karen tertawa senang. Bayu menendang kaki Karen dari bawah meja. Karen mengaduh dan gantian jerit-jerit enggak jelas.

Ardi yang menyaksikan adegan itu tertawa terpingkal-pingkal. Sementara Karen dan Bayu sibuk, dia menyendok es krim kopyor Karen dan memotong pancake Bayu dengan garpu. Dia merasa, Karen bakal jadi salah satu sahabatnya yang terbaik, selain Bayu.

***

Nah…kita lanjutin di episode (halah, he he…) mendatang ya… 😉

Kau, Aku dan Dia

Hi…everybody…mulai minggu ini, gw nulis cerbung, judulnya

Insya Allah, ceritanya bersambung setiap minggu, ya…kalo ga molor jadwalnya, he..he. I hope u’ll like this story. Syukur-syukur tersentuhlah…(hhe…narsis 🙂 ). Hm… kisah ini gw dpt waktu gw lihat film The Duchess yang diperankan Keira Knightley (yang juga main trilogi Pirates of the Caribbean). Eee…bukan berarti ide ceritanya mirip ma flm itu lho. Tapi gw terkesan banget, di film itu dia ga bisa bersatu dengan cowok yang dia cintai, padahal dia udah berkorban besar banget. Nah, dari cerita itulah gw dapat inspirasi (ci ilee…) untuk nulis cerita tentang cinta yang tidak bisa bersatu, tapi…(lihat aja nanti di akhir kisahnya), setiap kisah cinta tak harus selalu berakhir bahagia, setidaknya bahagia dalam pandangan kebanyakan orang. Bahagia disini adalah bahagia dengan cara yang berbeda dengan orang lain tentang arti kebahagiaan. Itu inti cerita ini…(Oooh….udah, cukup. Bisa-bisa gw udah ngebocorin semuanya sebelum kalian sendiri baca ceritanya). Just enjoy this story, and tell me your opinion,  key? 😉

***

BAGIAN PERTAMA: ARDI AND BAYU

BAB 1: The Story About two Guys: The Childhood

_____________________________________________________________________

Oktober 2002

Dua anak lelaki tampak sedang berlari. Mereka masing-masing berumur 10 tahun. Mereka mengejar layang-layang biru berbentuk belah ketupat dan berekor merah panjang dengan gigih.

“Kejar layang-layangnya, Bayu!” Teriak salah seorang anak, badannya yang kecil dan ramping bersimbah keringat.

“Iya, aku tahu!” Bayu tampak berlari lebih kencang dari sahabatnya. Dia berlari sepanjang pematang sawah, dikuti sahabatnya di belakangnya yang mulai tampak kewalahan berlari. Akhirnya Bayu berhenti. Layang-layang itu tersangkut yang ada di dekat rumah tetangga.

“Ardi, layang-layangnya nyangkut tuh!” Ardi tak menjawab. Nafasnya tersengal-sengal. Ia terduduk di belakang Bayu. Bayu menoleh memandangnya.

“Udah, istirahat aja, aku yang ambil layang-layangnya,” Bayu mulai memanjat pohon. Sambil memanjat, diamatinya buah-buah mangga yang mulai ranum. Slrrrp, wah, enak buat rujak nih, pikirnya tergoda. Ia lalu mengambil layangan biru, lalu turun, matanya tak lepas dari mangga-mangga itu. Diperhatikannya betapa enaknya merujak di saat panas seperti ini, ditambah es teh, dan….Bayu tak sadar tingkah lakunya pemilik pohon mangga itu.

“Kalian mau mangga itu ?” Sahutnya. Bayu terlonjak, begitu pula Ardi, yang langsung terduduk seperti orang ketahuan tertidur saat seharusnya berjaga. Bayu nyengir.

“Ah, enggak Pak Muchtar” Pak Muchtar geleng-geleng kepala. Ia lalu mendekati Bayu.

“Kalau hanya dua, enggak apa-apa. Hati-hati memetiknya, jangan sampai yang masih kecil juga ikut jatuh,” Bayu terlongo.

“Apa perlu bapak yang ambilkan?” tanya pak Muchtar, heran melihat kelakuan Bayu. Bayu tergagap,

“Ah, eh, enggak usah pak, eh, saya bisa sendiri kok” Bayu lalu memanjat pohon itu, mengambil dua mangga, lalu turun. Matanya berseri-seri.

“Wah, terima kasih pak,” Pak Muchtar mengangguk. Bayu menengok ke arah Arya.

“Ardi, ayo rujakan!” Bayu mulai tak sabar, ia menarik tangan Ardi yang masih agak kaget.

“Ayolah!” Ajak Bayu sambil memperlihatkan dua buah mangga segar pada Ardi. Ardi segera bersemangat. Ia lalu mengikuti Bayu, sambil membawa layang-layang yang mereka kejar tadi. Saat sudah agak jauh berjalan, Bayu menoleh pada pak Muchtar dan melambaikan tangan. Pak Muchtar membalas melambai sambil terkekeh pelan.

***

Dua Tahun Kemudian…

“Wah, kita dah SMP nih. Untung kita satu sekolah” sahut Ardi penuh semangat. Bayu menatap sahabatnya. Berkata heran,

“Wajahmu lugu banget, kayak baru mau masuk SD” Ardi tertawa.

“Halah, jangan sok. Wajah culun begitu, dasar” Bayu ikut tertawa.

“Udah, kita sama-sama lugu dan culun, namanya juga kita belum terbiasa. Lihat aja ntar,” sahutnya. Ia lalu merangkul Ardi, lalu tertawa lagi dan berseru.

“Ha ha, semangat Di!” Ardi membalas tawa Bayu, lalu mereka memasuki gerbang sekolah dengan semangat.

***

6 Tahun Kemudian…

“Busyet deh, gw kagak ngerti. Segala tetek benget rumus-rumus beginian,” Ardi mendengus sambil merebahkan kepalanya ke kasur di belakangnya. Siang ini dia dan Bayu sedang belajar buat persiapan Ujian Nasional, sambil duduk di lantai, ditemani segala macam cemilan dan dua kaleng soda. Ardi lalu mengambil salah satu kaleng soda dan meneguknya. Bayu berkata, agak bosan.

“Lo tuh pinter matematika, cuma males gak ketulungan. Lihat gue nih, nilai matematika selama ini aja kayak itik berbaris. Dua, mulu” Ardi terkekeh.

“Tapi lo jago inggris, bro. Lo kira nilai inggris gue sebagus nilai matematika gue? Kelas bisa penuh dengan kursi baru, akibat nilai empat gue,” Bayu ikut terkekeh.

“Iya, oke. Kita masing-masing punya kelemahan. Makanya, kita saling bantu, tahu. Toast dulu,” Bayu mengacungkan kaleng sodanya, Arydi menyambutnya. Lalu mereka merebakan diri di lantai.

“Gue agak males coz Irene mutusin gue,” Ardi ngomong sendiri.

“Kemarin, dia balikin semua barang yang udah gue kasih ke dia. Reseh banget. Apalagi kemarinnya gue memergoki dia lagi gandengan ma cowok yang enggak gue kenal di mal. Padahal gue kemarin mau ke mal yang sama buat cari hadiah ulang tahun buat dia.” Bayu menimpali.

“Gue juga lagi patah hati. Lo tahu kan, udah lama gue naksir Chessa. Kemarin gue nembak dia, eh, dia langsung nolak. Padahal gue udah bela-belain bawa dia ke kafe favorit gue, gue bilang ma pegawai yang kerja disana supaya buatin kue. Rencananya, setelah dia lihat kue itu, dia bakal kaget dan senang, lalu saat itulah gue tembak dia. Eh, saat gue mau udah bilang maksud gue ke dia, dia tolak gitu aja”

“Gue kapok ma cewek. Gue udah pacaran tiga kali, semuanya gagal dalam waktu kurang dari sebulan. Si Irene kasih rekor baru, gue baru jalan ma dia dua minggu lalu putus gitu aja,”Ardi mendengus.

“Sama, baru gue tahu, ternyata si Chessa cuma mau jadian ma cowok tajir, sumpah, gue nyesel banget dah naksir dia.” Balas Bayu

“Udahlah, gue ga mau mikirin cewek sekarang, ataupun nanti. Gue mau konsen aja ma apa yang sedang gue lakukan sekarang,” Sambung Bayu lagi.

“Belajar buat UN, maksud lo?” Sahut Ardi. Bayu mendesah.

“Iya…” Ardi terkekeh. Dia lalu bangun, meneguk sodanya lagi, kemudian mengikuti Bayu yang mulai membuka buku-buku lagi dengan ekspresi bosan.

***

April 2009

“Udah gue duga, nilai matematika lo lebih menang ketimbang nilai Inggris lo” Bayu memperhatikan nilai-nilai hasil UN Ardi.

“Gue cuma dapat 7, yah…lo dapat 9. Hebat lo” Bayu lalu berdecak-decak. Ardi terbahak.

“Tapi nilai Inggris lo 9. Gue malah cuma 6. Udahlah, yang penting kita lulus lah!” Bayu ikut terbaha/

“Eh, si Elmo ngadain pesta di rumahnya buat syukuran. Khusus buat kita-kita aja tu” sahut Bayu kemudian.

“OK, I’m ready. Eh, tahu ga lo. Si Irene? Dia ga lulus! Gue tahu nilai-nilainya jeblok semua!” Ardi menyeringai puas. Bayu lalu juga ikut menyeringai, lalu menepuk bahu Ardi.

“Dan, tahu ga lo? Si Chessa tadi nangis-nangis dimarahin bonyoknya. Gue sempat nguping, gue jadi tahu nilai-nilai Chessa mepet banget ma batas kelulusan. Dia hampir aja nggak lulus, kalau aja nilai ekonominya enggak membantu,” Ardi mendengus pelan.

“Hah, nilai ekonomi? Pantes, di otaknya Cuma ada uang dan cowok tajir. Lo beruntung, bro. Si Chessa enggak jadain ma lo. Lo bisa bangkrut sampe enggak bisa makan sebulan!” Bayu terkekeh mendengarnya.

Ada yang datang sambil tersenyum lebar mendekati Ardi dan Bayu,

“Hei! Lo berdua ikut datang kan, di pesta gue? Gue jamin bakalan meriah. Hampir semua anak kelas 3 datang. Gue janji, enggak bakalan nyesel. Gue juga udah pesan katering segala lho!” Elmo mengumumkan.

“Tenang, kita pasti datang lah. Siapa yang enggak mau senang-senang setelah otak gue lepas dari beban!” Sahut Bayu bersemangat.

“Siiip… Gue tunggu di rumah gue jam tujuh malam ini” Elmo mengacungkan jempolnya dan pergi menemui anak-anak lain. Bayu dan Ardi terdiam sesaat.

“ Lo tahu ga? Gue ga tahu kenapa kita bisa sama sekolah terus. Dari SD, SMP, lah…SMA juga. Gue sampe bosan lihat muka lo. Tapi gue yakin, lo kuliah pasti beda jurusan ma gue. Enggak mungkin lo mau mengekor di belakang gue terus” Sahut Ardi.

“Lo kira gue enggak bosan lihat wajah lo? Tapi memang takdir. Kita dari dulu emang dekat. Omong-omong gue diterima di Jurusan Sastra Inggris” jawab Bayu.

“Nah, gue di jurusan Matematika. Yah…semoga hal baik menanti kita. Bahkan mungkin kita bisa dapat cewek yang baik. Cewek disini dangkal semua pikirannya. Mereka cuma mementingkan materi, wajah cakep―yah, eh, emang sih, wajah gue pas-pasan. Dan segala hal menurut cewek yang enggak penting menurut gue” Sahut Ardi sambil merenung.

“Right. Cewek-cewek disini emang kebanyakan enggak gue pahami. Moga aja gue nemu yang baik juga. Lagipula, gue kan enggak jelek-jelek amat. Lo juga, wajah lo enggak buruk-buruk amat” bayu terkekeh. Ardi membalas.

“Sialan lo. Iya, gue tahu, tapi setelah gue nemu cewek yang baik nanti, gue akan menyayangi dia, sepenuh hati. Gue udah kapok ma Irene, gue udah susah-susah, dia malah selingkuh. Bikin gue makan ati aja”

Mereka berdua lalu terdiam, tapi tak lama, karena anak-anak lain mendatangi mereka.

“Come on! Lo berdua jangan duduk-duduk aja disini, kita senang-senang, kita keliling dan ngerayain semuanya!” Elmo dating lagi. Ardi dan Bayu segera menyambut ajakan Elmo. Lalu mereka mengikuti Elmo dan anak-anak lain yang saling bersorak riuh. Mereka berdua tidak tahu, suatu hari nanti, takdir kembali mendatangi mereka, dengan cara-cara mengejutkan yang tidak mereka duga.

***

Nah, itu baru bagian pertama, minggu depan, kita lanjutkan dengan bagian kedua. I hope U still like it, dan mau nunggu lanjutan ceritanya. I’m waiting 4 Ur opinion…cu… J